Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Berharganya Tubuh Manusia, Bagian 8 dari 8

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Jika Anda ingin tahu, salah satu sila, aturan, dalam kebiarawanan Buddha adalah mereka menanyakan apakah Anda, misalnya, seorang homoseksual atau tidak. Karena jika iya, maka Anda tidak dapat bergabung dengan ordo biarawan ini di masa dan di bawah bimbingan Buddha. Dan saat ini, di zaman modern, hal itu masih sama. Mereka masih memiliki sila itu. Bukan karena Sang Buddha membeda-bedakan, tapi situasinya tidaklah mudah. Jika seorang pria, seperti seorang homoseksual, tidur bersama dengan para biarawan lain yang adalah pria normal, maka itu mungkin akan menjadi masalah. Hanya itu saja. [...]

Anda tahu, dalam ajaran Buddha, menjadi biksu itu lebih jelas, jalannya sangat jelas dan aturannya sangat praktis. Bukan hanya karena ketika Anda bersama para biksu dan biksuni, Anda tidak boleh memiliki gender yang berbeda, tetapi karena misalkan Anda sudah menjadi biksu, diterima dan dihormati, dan ketika Anda pergi berkhotbah, Anda mungkin harus bercengkerama dengan orang lain dan umat awam, anak-anak, misalnya. Dan orang-orang harus tahu apa gender Anda, jika tidak, hal itu dapat mengakibatkan masalah yang buruk, seperti halnya di beberapa komunitas agama lain. Anda tahu itu dengan sangat baik belakangan ini. Jumlahnya mencapai ratusan ribu korban, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.

Jadi, Buddha sudah sangat bijaksana pada zamannya. Ketika masalah-masalah itu belum diketahui secara terbuka, diakui secara terbuka atau terjadi secara terbuka, Buddha sudah mengetahuinya. Jadi, Dia benar-benar Pemimpin yang sangat bijaksana dan benar-benar seorang Guru spiritual yang melindungi semua makhluk dan Dia bahkan tak mengizinkan para biksuni untuk tinggal bersama dalam komunitas biksu.

Awalnya, Buddha tidak ingin menerima wanita mana pun dalam komunitas biksu-Nya, tetapi karena wanita pertama yang meminta untuk menjadi biksuni dalam komunitas-Nya adalah ibu-Nya, maksud saya,ibu tiri, dan pelayan Buddha yang paling utama, Ananda, memiliki beberapa kata permohonan kepada Buddha. Jadi, Sang Buddha menerimanya, tetapi dengan satu syarat, dia tidak boleh tinggal di sana bersama para biksu. Dia harus tinggal di tempat yang berbeda. Dan juga, jika dia melihat para biksu, dia harus membungkuk, bersujud kepada mereka, agar dia tidak memiliki pemikiran yang salah.

Bukan karena Buddha memandang rendah wanita. Bukan, bukan. Suatu ketika, ketika Dia melihat tumpukan tulang yang sangat besar di luar di suatu tempat, mereka mengatakan kepada Buddha bahwa itu adalah tumpukan tulang seorang wanita, karena seorang wanita harus kehilangan darah setiap bulannya dan harus melahirkan, dan melakukan banyak hal untuk mengurus keluarga. Itulah mengapa ketika wanita meninggal, tulang-tulangnya berwarna hitam, tidak seperti pria – tulang-tulangnya berwarna putih. Dan Sang Buddha menangis dengan sangat, sangat keras.

Jadi, Buddha memiliki welas asih kepada semua makhluk: pria, wanita, dan juga para insan-hewan, karena Dia menolong beberapa insan-hewan di masa-Nya. Ceritanya panjang, jadi cukuplah untuk memberi tahu Anda bahwa Buddha juga memiliki welas asih kepada para insan-hewan seperti halnya Tuhan Yesus ketika Dia menceritakan perumpamaan tentang penyelamatan seekor domba. Anda bisa mencari dan membacanya sendiri, jika Anda mau. Dan Nabi Muhammad, Damai Beserta-Nya, juga pernah menegur salah satu pengikutnya yang tidak merawat insan-unta pada saat melakukan perjalanan di gurun pasir.

Jadi, semua Guru, Guru sejati, punya Kuasa Tuhan di dalam diri Mereka; Mereka sangat rendah hati, bahkan merawat para insan-hewan, ketika semua orang lain memandang mereka hanya sebagai objek yang bisa mereka bunuh dan makan kapan saja. Para Guru tak pernah memperlakukan makhluk apa pun seperti itu. Jadi, Anda sudah tahu. Jadi, menjadi vegan berarti benar-benar mengikuti langkah para Guru – para Guru yang sangat Anda hormati, puja, sembah, dan cintai. Ikutilah langkah Mereka. Hanya itu yang harus Anda lakukan. Jadilah baik, berwelas asih, berbelas kasih, penuh cinta dan baik hati kepada semua makhluk.

Jadi Anda lihat, dalam ajaran Buddha, untuk menjadi biksu dan biksuni, Anda benar-benar harus mengetahui ada 250 sila, yang berarti 250 disiplin, jika Anda ingin menjadi biksu atau biksuni. Jadi periksalah diri Anda sebelum mendaftar. Itu bagus untuk memiliki biarawan dan biarawati dalam denominasi atau komunitas agama apa pun, tetapi Anda benar-benar harus menjadi contoh kemuliaan dan kemurnian. Jika Anda merasa tidak bisa, maka tinggallah di rumah saja. Lakukan tugas Anda, membantu masyarakat sekitar Anda, membantu para hewan, membantu dunia dengan cara apa pun yang Anda bisa. Itu juga merupakan praktisi yang sangat baik. Tidak semua orang cocok menjadi biarawan.

Dan seandainya Anda sudah menjadi biarawan dan Anda menyadari bahwa Anda tidak cocok untuk komunitas itu karena gender Anda, misalnya – penting, gender Anda – maka Anda cukup meminta izin untuk pergi dan hidup seperti orang biasa. Bukalah diri Anda, keluarlah. Anda tidak perlu menyembunyikan identitas gender Anda. Tidak perlu malu. Setiap orang terlahir berbeda. Itu adalah tahap evolusi Anda untuk menjadi normal, maksud saya, pria atau wanita pada umumnya, atau Anda adalah pria dan wanita yang berbeda.

Ada banyak kategori gender, tidak hanya B-seksual atau G-seksual, tetapi A-seksual dan semua jenis lainnya. Saya baru saja mengetahui bahwa ada lebih dari hanya dua atau tiga jenis. Jadi jangan khawatir; ini adalah tahap evolusi keberadaan Anda. Terimalah, tetapi teruslah berlatih untuk mencapai pencerahan setinggi mungkin di masa kehidupan ini untuk diri Anda, untuk keluarga Anda, klan Anda, dan untuk dunia. Saya mendoakan yang terbaik untuk Anda, siapa pun Anda. Saya mencintai kalian semua. Tuhan memberkati!

Baiklah. Segenap kasih saya, semua yang dicintai Tuhan, semua makhluk yang disayangi oleh semua Buddha, yang berarti Para Suci dan Para Bijak. Ya Tuhan. Saya bahkan harus menerjemahkannya dari bahasa Sanskerta ke bahasa Inggris agar Anda tahu Siapa yang saya bicarakan. Jika tidak, umat Kristen, umat Islam akan berpikir saya bukan bagian dari mereka jika saya hanya menyebut para Buddha saja. Dan semua umat Buddhis akan berpikir saya anti-Buddhis jika saya hanya menyebut Para Suci dan Para Bijak atau Guru. Tolong, ketahuilah bahwa Mereka semua sama. Itu hanya bahasa yang berbeda.

“Buddha” berarti Yang Tercerahkan, Yang Dituakan, yang berarti Dia Yang layak untuk mengajari Anda. Buddha memiliki sepuluh gelar dan salah satunya adalah “Yang Tercerahkan”, atau “Yang Dihormati Dunia”. Tentu saja, seorang Guru Yang telah tercerahkan sepenuhnya adalah Yang Dihormati Dunia juga – begitulah adanya. Para Guru, Para Buddha adalah denotasi yang sama, penghormatan yang sama. Bodhisatwa adalah Para Suci dan Para Bijak. Sama – artinya sama, hanya pengucapan bahasa yang berbeda. “Buddha” adalah nama dalam bahasa Sanskerta untuk seorang Guru yang telah tercerahkan sepenuhnya. “Bodhisatwa” berarti Para Suci dan Para Bijak tercerahkan Yang belum sepenuhnya mencapai Kebuddhaan – hampir. Sekarang saya harap kita sudah jelas. Para Suci dan Para Bijak telah hampir mencapai posisi Guru atau hampir tiba kembali ke Rumah Guru atau Surga-Surga yang Lebih Tinggi. Kemudian Mereka juga disebut Bodhisatwa.

Jadi, saya harap Anda selalu mengingat para Bodhisatwa, Para Buddha, Para Suci, Para Bijak, Guru, dan Tuhan Yang Mahakuasa di dalam hati Anda setiap saat. Kapan pun Anda bisa ingat, ingatlah Mereka, agar Anda terlindungi. Ingatlah Tuhan Yang Mahakuasa. Jika tidak, maka ingatlah para Buddha favorit Anda atau Para Suci, Para Bijak atau Para Guru yang Anda sembah – Mereka yang lebih dekat dengan abad kita, bukan yang telah pergi ke Surga terlalu lama, maka mungkin Mereka tidak lagi memiliki banyak Kekuatan atau energi yang terhubung dengan dunia kita. Mohon ingatlah semua itu.

Dan semoga Tuhan Yang Mahakuasa, dan semua Para Suci, Para Bijak, Para Bodhisatwa, Para Guru, dan Para Buddha, mengingat penderitaan Anda, mengingat situasi penderitaan Anda di dunia ini dan membantu Anda, melindungi Anda, memberkati Anda, mengangkat Anda kembali ke Rumah Anda yang layak dan mulia, Tempat Tinggal Asli Anda. Amin.

Cintailah Mereka semua sebagaimana Mereka mencintai Anda. Yah, setidaknya Anda mencoba. Tentu saja, kita tidak akan pernah bisa mencintai Tuhan Yang Mahakuasa, Para Buddha, Para Bodhisatwa, Para Suci, Para Bijak, dan Para Guru sebesar Mereka mencintai kita – tapi kita akan bisa pada saatnya nanti saat kita mencapai status Mereka. Coba saja sekarang, berdoa, cobalah untuk mencintai. Ingatlah Mereka dengan manis, dengan cinta, dengan kerinduan untuk mengenal Mereka, untuk mengenal diri Anda sendiri – maka suatu hari Anda akan sampai di sana. Dan ingatlah untuk saling mencintai dan mencintai para makhluk lain sebagaimana Anda mencintai putra-putri Anda dan diri Anda sendiri. Anda tahu apa yang saya katakan. Para insan-hewan, pepohonan, tanaman, bebatuan, bahkan pasir di pantai. Suatu hari Anda akan tahu itu.

Dan Anda tahu saya selalu mengatakan yang sebenarnya. Apa gunanya saya berbohong kepada Anda? Bahkan memberi tahu Anda yang sebenarnya, Anda mungkin tidak percaya. Apa gunanya berbohong kepada Anda? Jiwa Anda toh akan tahu mana yang benar dan mana yang bohong, dan saya akan dihukum di neraka jika saya berbohong dan menipu Anda demi keuntungan yang egois atau tujuan duniawi apa pun. Tuhan tahu itu.

Sampai jumpa untuk saat ini. Dan jika semuanya baik-baik saja, maka Anda bisa mendengar kabar dari saya sekitar satu minggu dari hari ini. Jika tidak, maka jagalah diri Anda baik-baik. Ingatlah Tuhan; ingatlah semua Buddha, Guru, Bodhisatwa. Berdoalah, oke?

Saya mencintai Anda. Saya mencintai Anda semua, yang disebut murid ataupun bukan murid. Semoga Anda diberkati berlimpah oleh Tuhan dan semua Buddha, Bodhisatwa, Guru, Para Suci dan Para Bijak. Amin.

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (8/8)
1
2024-06-28
16402 Tampilan
2
2024-06-29
10469 Tampilan
3
2024-06-30
9692 Tampilan
4
2024-07-01
9528 Tampilan
5
2024-07-02
8467 Tampilan
6
2024-07-03
7970 Tampilan
7
2024-07-04
7606 Tampilan
8
2024-07-05
7429 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android